Info

SELAMAT DATANG DI BLOG SMK YADIKA 5

Di Blog ini, kalian bisa mengetahui tentang SMK Yadika 5 diantaranya tentang profil sekolah, kegiatan Ekstrakurikuler, berita - berita terkini serta info Penerimaan Siswa Baru Th. 2012/2013

Gedung SMK YADIKA 5

Gedung SMK YADIKA 5 ini memiliki tiga lantai dan mempunyai fasilitas yang lengkap

Guru-guru

Guru-guru SMK YADIKA 5 Pondok Aren

Tim futsal SMK YADIKA 5

Tim futsal SMK yadika 5

Basket SMK YADIKA 5

Gugus 4 LKS Tangsel yang diselenggarakan di SMK YADIKA 5 pada LKS itu gugus 4 menjadi juara 3

Rabu, 29 Februari 2012

Kegiatan SMK YADIKA 5 Pondok Aren

LKS YADIKA SE-INDONESIA
LKS YADIKA yang dilaksanakan di SMK & SMA YADIKA 11 Jatirangga dan SMK YADIKA 5 Pondok Aren membawa 2 piala dari lomba design poster dan stand siswa dan siswi YADIKA Pondok Aren sampai di sekolah pukul 07:15 WIB

Mendikbud Dukung Penuh Hasil Karya SMK

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengapresiasi dan mendukung penuh produk hasil karya siswa sekolah menengah kejuruan seperti mobil Esemka dan pesawat Jabiru. Menurut Menteri Nuh, fenomena mobil Esemka sebenarnya bukan hal baru, karena sejak 2009 sudah masuk dalam kurikulum SMK di bidang otomotif atau teknologi informasi.  “Sekarang sudah masuk di fase tahun keempat,” ujarnya dalam jumpa pers pada Senin (9/1), di Gedung A Kemdikbud, Jakarta.
Menteri Nuh mengharapkan persoalan teknis menyangkut kelaikan mobil bisa selesai, seperti uji teknis, uji standar nasional Indonesia, dan uji emisi. 

SMK vs SMA

SMK VS SMA
Ada 2 pilihan ketika lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu SMK dan SMA. Apa perbedaan keduanya? inilah yang sering 'miss' di masyarakat pada umunya.
Mayoritas pengetahuan masyarakat tentang SMK sangat kecil sekali, apalagi jika dulunya mereka juga melanjutkan ke SMA bukan SMK. Mereka hanya memandang sebelah mata mengenai SMK. Penilaian mereka terhadap SMK adalah sekolah tempat anak yang tak mampu (maaf) dan menjadi pusat anak nakal apalagi SMK Swasta walaupun pada kenyataannya tidak semua yang seperti itu.
Inilah yang membuat para orangtua lebih suka menyekolahkan anak mereka ke SMA. Baru jika tidak diterima di SMA yang mereka kehendaki terpaksa masuk ke SMK dengan alasan 'yang penting sekolah'. Mengenaskan memang jika SMK hanya dijadikan sebuah pilihan terakhir dan hanya sebagai batu loncatan semata.