Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengapresiasi dan mendukung penuh produk hasil karya siswa sekolah menengah kejuruan seperti mobil Esemka dan pesawat Jabiru. Menurut Menteri Nuh, fenomena mobil Esemka sebenarnya bukan hal baru, karena sejak 2009 sudah masuk dalam kurikulum SMK di bidang otomotif atau teknologi informasi. “Sekarang sudah masuk di fase tahun keempat,” ujarnya dalam jumpa pers pada Senin (9/1), di Gedung A Kemdikbud, Jakarta.
Menteri Nuh mengharapkan persoalan teknis menyangkut kelaikan mobil bisa selesai, seperti uji teknis, uji standar nasional Indonesia, dan uji emisi.
Dia menjelaskan, fase pertama tahun 2009 adalah fase pembuatan prototipe dan pengembangan produk. Kemudian pada 2010, mulai dibuat desainnya, dengan target konten lokal mencapai 50 persen yakni menyangkut unit mesin, hood panel, bumper, dan partisi standar. Fase ketiga dan keempat, yaitu target pada 2011 dan 2012 adalah mencapai konten lokal sebesar 75 persen, dan 90 persen. Terakhir, fase kelima, pada 2013, perakitan mobil nasional oleh SMK sudah mencapai 100 persen konten lokal.
Menteri Nuh mengatakan, bentuk apresiasi yang paling baik diberikan untuk prestasi SMK ini bukan berupa insentif/uang, melainkan memberikan dukungan dan kesempatan supaya mereka terus berkembang. “Akan lebih membanggakan kalau produk mereka bisa masuk ke ranah produksi massal,” ujarnya.
Karena itulah, Kemendikbud sedang membahas hal ini secara paralel dengan Kementerian Perindustrian untuk pabrikasi massal; serta Kementerian Perhubungan dan Kementerian Lingkungan Hidup terkait dengan uji emisi. Selain itu, juga akan bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Menteri Nuh menilai, fenomena mobil Esemka yang menarik perhatian masyarakat akhir-akhir ini, setidaknya memiliki tiga makna. Pertama, adanya kerinduan terhadap prestasi anak bangsa, terutama yang berbasis teknologi, dan produk itu bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Kedua, dengan melihat perilaku partisipasi publik, produk teknologi SMK ini bisa dimanfaatkan untuk pencitraan. Mendikbud melihat ini adalah hal yang bagus, selama tidak ada intervensi politik yang negatif. “Yang terakhir, ketiga, makna bahwa sebenarnya kita bisa. Can do spirit itu penting,” ucapnya. Karena itu, dia sangat optimistis terhadap perkembangan mobil Esemka dan produk teknologi lain yang dihasilkan anak bangsa. (Lian)
Rabu, 29 Februari 2012
Mendikbud Dukung Penuh Hasil Karya SMK
Published :
20.11
Author :
paNji ProGres's
SMK YADIKA 5
SMK YADIKA 5 Pondok Aren berdiri pada tahun ajaran 1997/1998 sesuai dengan SK dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Jawa barat nomor 773a/I02/Kep/OT/1998 tanggal tahun 1998 untuk kelompok Bisnis dan Manajemen program keahlian yang dimiliki tahun 1997/1998 yaitu akutansi dan administrasi perkantoran, pada tahun ajaran 2007/2008 dibuka program keahlian teknik komputer dan jaringan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Calendar
!-end>!-local>
!-end>!-my>
!-end>!-my>
Archive
-
▼
2012
(17)
-
▼
Februari
(16)
- Kegiatan SMK YADIKA 5 Pondok Aren
- Mendikbud Dukung Penuh Hasil Karya SMK
- SMK vs SMA
- Wajah Pendidikan di Indonesia
- Akutansi
- Administrasi Perkantoran
- Teknik Komputer dan Jaringan
- Ekskul Marawis
- Ekskul Saman
- Ekskul Futsal
- Ekskul Basket
- Ekskul Paskib
- Sarana dan Prasarana
- Kebijakan Mutu
- Visi dan Misi
- Profil Sekolah
-
▼
Februari
(16)
Labels
- Artikel Bebas (3)
- Ekstrakulikuler (4)
- Jurusan (3)
- Profil (4)
- YADIKA 5 NEWS (1)
0 komentar:
Posting Komentar